Senin, 05 Mei 2014

DATA

0 komentar
1. JENIS-JENIS DATA
A. Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
1. Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.

2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.

B. Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data:
1. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.

2. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.

C. Klasifikasi Dara Berdasarkan Jenis Datanya
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain.

2. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.

D. Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data:
1. Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.

2. Data Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton.

E. Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya
1. Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.

2. Data Time Series / Berkala
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.
2. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.
Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder).
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.  Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.
Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan wawancara.
1. Angket
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
·         Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
·         Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
·         Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.

2. Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
·         Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.
·         Non participant Observation
Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian.
Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa.
Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll.
3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)
Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
1.      Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
2.      Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.


3. Teknik Pengambilan Sampel

A.  Teknik Random Sampling
Teknik random sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Random sampling yang juga diberi istilah pengambilan sampel secara rambang atau acak yaitu pengambilan sampel yang tanpa pilih-pilih atau tanpa pandang bulu, didasarkan atas prinsip-prinsip matematika yang telah diuji dalam praktek. Karenanya dipandang sebagi teknik sampling paling baik dalam penelitian.
Dalam Praktek, prosedur sampling meliputi :
1.      Cara Undian
Pengambilan sampel secara undian ialah seperti layaknya orang melaksanakan undian. Adapun Langkah-langkahnya adalah :
            a)     Membuat daftar yang berisi semua objek, objek, peristiwa atau kelompok-kelompok yang akan             diselidiki.
            b)     Memberi kode yang berupa angka-angka untuk semua yang akan diselidiki dalam nomor 1.
            c)      Menulis kode tersebut masing-masing pada selembar kertas kecil.
            d)     Menggulung setiap kertas kecil berkode tersebut.
            e)      Memasukkan gulungan-gulungan kertas tersebut dalam kaleng atau tempat sejenis
            f)        Mengocok baik-baik kaleng tersebut.
            g)     Mengambil satu persatu gulunngan tersebut sejumlah kebutuhan.
1.      Cara ordinal
Cara ini dilakukan dengan memilih nomor-nomor genap atau ganjil atau kelipatan tertentu. Langkahnya :
a)     membuat daftar yang berisi semua subjek, objek peristiwa atau kelompok yang akan diselidiki lengkap dengan nomor urutnya.
b)     Mengambil nomor-nomor tertentu, misalnya nomor ganjil semua atau genap atau nomor-nomor kelipatan tertentu.
1.      Cara Randomisasi dari tabel bilangan random
Cara ini menuntun para peneliti untuk memilih anggota sampel dengan langkah :
            a)    Membuat daftar nomor dan nama subjek
            b)    Membuat tabel yang berisi nomor-nomor subjek
            c)   Menjatuhkan pensil secara sembarangan pada petak-petak tabel yang berisi nomor-nomor                           sampai diperoleh sebanyak anggota sampai yang dibutuhkan.
B.       Teknik Non Random sampling
Teknik non random sampling adalah cara pengambilan sampai tidak semua anggota populasi diberi kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Penelitian –penelitian pendidikan, psikologi, ada kalanya menggunakan teknik ini, karena mempertimbangkan faktor-faktor tertentu misalnya : Umur, tingakt kedewasaan, tingkat kecerdasan dan lain-lain.
Macam-macam Teknik non random sampling
1.      Teknik Proportional Sampling
Teknik ini menghendaki cara pengambilan sampel dari tiap –tiap sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub-sub populasi tersebut.
Cara ini dapat member landasan generalisasi yang lebih dapat dipertanggungjawabkan daripada apabila tanpa memperhitungkan besar kecilnya sub populasi dan tiap-tiap sub populasi
2.    Teknik Stratified Sampling
Teknik ini biada digunakan apabila populasi terdiri dari susunan kelompok-kelompok yang bertingkat-tingkat.
Penelitian pendidikan sering menggunakan teknik ini, misalnya apabila meneliti tingat-tingkat pendidikan tingkat kelas.
Langkah-langkahnya :
1)  Mencatat banyaknya tingkatan yang ada dalam populasi
2)  Menentukan jumlah tingkatan pada sampel berdasarkan tersebut
 3. Teknik Purposive Sampling
Teknik ini berdasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang diperkirakan mempunyai sangkut paut erat dengan cirri-ciri atau sifat-sifat yang ada dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Jadi ciri-ciri atau sifat-sifat yang spesifik yang ada atau dilihat dalam populasi dijadikan kunci untuk pengambilan sampel.
4.    Teknik Quota Sampling

Teknik ini menghendaki pengambilan sampel dengan mendasarkan diri pada quotum (kotum). Peneliti harus terlebih dahulu menentapkan jumlah subjek yang akan diselidiki. Subjek-subjek populasi harus ditetapkan kriterianya untuk menetapkan criteria sampel.
Ciri pokok dalam quota sampling adalah bahwa jumlah subjek yang telah ditetapkan akan terpenuhi. Kelemahan utama teknik ini ialah para petugas pengambil sampel kurang terawasi apakah criteria-kriteria dalam populasi sudah tercermin dalam sampel. Karenanya teknik ini kurang disukai.
5.   Teknik Double Sampling
Yaitu pengmabilan sampel yang mengusahakan adanya sampel yang dimaksud sampel kembar yaitu sampel yang diperoleh misalnya secara angket. Dari cara ini, ada angket yang kembali dan ada angket yang tidak kembali. Masing-masing kelompok dicatat, kemudian bagi angket yang tidak kembali dipertegas dengan interview. Jadi sampling kedua ini berfungsi mencek sampling pertama.
6.    Teknik Area Probability sampling
Teknik ini menghendaki cara pengambilan sampel yang mendasarkan pada pembagian area (daerah-daerah) yang ada pada populasi. Artinya daerah yang ada pada populasi dibagi-bagi menjadi beberapa daerah yang lebih kecil.
7.     Teknik Cluster Sampling
Teknik menghendaki adanya kelompok-kelompok dalam pengambilan sampel berdasarkan atas kelompok-kelompok yang ada pada populasi. Jadi populasi sengaja dipandang berkelompok-kelompok, kemudian kelompik itu tercermin dalam sampel.
Seperti telah disebutkan tujuan berbagai teknik penetuan sampel itu ialah untuk mendapatkan sampel yang paling mencerminkan populasinya, atau secara teknik disebut sampel yang paling representative. Dalam penelitian terhadap sampel, ciri representativeness sampel itu tidak pernah dapat dibuktikan, melainkan hanya dapat didekati secara metodologis melalui parameter-parameter yang diketahui dan diakui baik secara teoritis maupun secara eksperimental.
Ada empat parameter yang biasa dianggap menentukan Representativeness sesuatu sampel, yaitu
a)     Variabilitas Populasi
b)     Besar sampel
c)      Teknik penentuan sampel dan
d)     Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel.

4. Teknik Pembuatan Kuesioner
Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah untuk :
a) Memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survey
b) Memperoleh informasi yang reliabilitas dan validitas tinggi.
Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner harus berkaitan dengan hipotesis dan tujuan penelitian.
 Kuesioner merupakan instrumen didalam teknik komunikasi tidak langsung. Kuesioner sebagai alat pengumpul data adalah sejumlah pertanyaan tertulis, yang harus dijawab oleh responden. Hasil kuesioner tersebut akan terjelma dalam angka-angka, tabel-tabel, analisa statistik dan uraian serta kesimpulan hasil penelitian.

Titik tolah teknis pembuatan kuesioner adalah variabel dalam survey. Variabel harus jelas dan relevan. Tiap pertanyaan dimaksudkan untuk dipakai dalam analisis. Perlu ditanyakan dalam hati :
Apakah pertanyaan tersebut diperlukan ?
Apakah pertanyaan tersebut relevan ?
Bagaimana jawaban atas pertanyaan tsb dalam tabulasi ?

Bila sudah ada kuesioner yang terdahulu dan relevan, bisa digunakan lagi tetapi dengan syarat harus didiskusikan dulu dengan peneliti sebelumnya apa kekurangannya, dan menyarankan untuk menambah atau bahkan menghilangkan pertanyaan.

Isi Pertanyaan:
1.Pertanyaan tentang fakta
    Contoh : umur, pendidikan, agama, status perkawinan.
2. Pertanyaan tentang pendapat dan sikap
    Ini menyangkut perasaan dan sikap responden tentang   
    sesuatu.
3. Pertanyaan tentang informasi
    Pertanyaan ini menyangkut apa yang diketahui oleh   
    responden dan sejauh mana hal tersebut diketahuinya.
4. Pertanyaan tentang persepsi diri
    Responden menilai perilakunya sendiri dalam hubungannya
    dengan yang orang lain.
Beberapa Cara Pemakaian Kuesioner :
1.Kuesioner digunakan dalam wawancara tata muka dengan  
    responden
2.Kuesioner diisi sendiri oleh kelompok
3.Wawancara melalui telepon
4.Kuesioner diposkan

Jenis Pertanyaan:
1. Pertanyaan terbuka

Kemungkinan jawaban tidak ditentukan lebih dahulu. Setiap pertanyaan dapat dijawab secara bebas oleh responden. Jawaban bebas maksudnya adalah uraian berupa pendapat, hasil pemikiran, tanggapan dan lain-lain mengenai segala sesuatu yang ditanyakan pada setiap item. Uraian jawaban tersebut diserahkan sepenuhnya pada responden, sehingga mungkin saja panjang dan mungkin saja pendek. Jawaban tidak
mustahil menyimpang atau tidak seluruhnya berkenan dengan maksud pertanyaan, sehingga sangat tergantung dengan kemampuan responden menangkap maksud atau menafsirkannya.Contoh :
Menurut pendapat ibu apakah masalah paling penting yang melatarbelakangi terjadinya Diare pada anak Balita ?
2. Pertanyaan tertutup
Kemungkinan jawaban sudah ditentukan terlebih dahulu. Responden dalam memberikan jawaban diminta untuk memilih jawaban yang paling tepat diantara alternatif-alternatif yang sudah disediakan.Alternatif-alternatif jawaban itu biasanya ditempatkan dibagian bawah setiap pertanyaan. Kecenderungan untuk membuat lembaran jawaban tersendiri atau terpisah, dianjurkan untuk dihindari karena dapat membingungkan.
Sumber:

newer post
newer post older post Home